Wow, Indonesia Berpotensi Jadi Produsen Mutiara Terbesar di Dunia

ilustrasi


INDONESIA: NEXT SUPERPOWER -- Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut Indonesia berpotensi besar menjadi penghasil mutiara nomor satu di dunia. (sumber)

Dengan catatan, masyarakat dan semua pemangku kepentingan harus komitmen menjaga kebersihan pantai dan laut.

Hal itu dikemukakan Edhy saat meninjau festival mutiara "Indonesia Pearl Festival (IPF) ke-8 yang berlangsung 21 - 24 November 2019 di Atrium Lippo Mall Kemang Jakarta Selatan.

"Saya melihat sendiri banyak kekayaan alam kita yang belum kita optimalkan. Dulu Indonesia, yang namanya mutiara ini kita adalah rajanya di dunia," ujarnya di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Menurut dia, saat ini Indonesia berada di posisi nomor 5 penghasil mutiara terbesar di dunia. Padahal, wilayah laut Indonesia sangat luas dan jumlah pulau juga mencapai sekitar 17.000 pulau.

"Berbudidaya mutiara ini pasti berhubungan dengan pantai dan laut yang bersih. Saya yakin Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk bisa menjadi nomor 1 di dunia," tandasnya.

IPF terselenggara atas kerja sama KKP bersama DWP KKP, Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan yang mengusung tema “The Marvelous Indonesian South Sea Pearl” ini mengangkat keunikan serta keindahan Provinsi Sulawesi Utara dan Bunaken yang merupakan wilayah potensi budidaya dan produksi kerang mutiara.

Menurut Edhy, Sulawesi Utara merupakan daerah strategis. Selain dekat dengan perbatasan laut utara juga punya daya tarik yang luar biasa sehingga jadi salah satu provinsi yang menjadi fokus pemerintahan saat ini untuk dikembangkan.

"Ada 10 destinasi wisata (prioritas), salah satunya ada di Sulawesi Utara. Mudah mudahan itu nanti yang akan mendorong industri mutiara kita di sana," tuturnya.

Menteri Edhy juga berterimakasih kepada pelaku usaha budidaya dan perhiasan mutiara yang masih setia menekuni bisnis mutiara untuk menguatkan industri mutiara. Menurutnya, presiden telah memberi mandat untuk mendorong budidaya di sektor perikanan, termasuk juga mutiara.

Untuk itu, kata dia, KKP akan menjadi pembina dan mitra yang mencari jalan keluar bagi solusi-solusi yang selama ini belum selesai. "Kami akan membuka diri, kami juga akan terbuka menerima masukan supaya industri mutiara ini bisa berkembang," tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Agus Suherman mengatakan, IPF kali ini mengusung pesona mutiara laut selatan Indonesia (Indonesian South Sea Pearl) dari tiram Pinctada maxima hasil alam maupun hasil budidaya.

Dia mengungkapkan, sumber mutiara laut selatan ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia di antaranya Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sumatera Barat.

Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) KKP Iis Edhy Prabowo menambahkan, mutiara laut selatan Indonesia berkontribusi 50% dari produksi South Sea Pearl dunia.

"Adalah PR kita bersama bagaimana agar dunia Internasional itu mengetahui bahwa mutiara terbaik itu berasal dari Indonesia, sehingga diharapkan potensi produksi mutiara menjadi penopang ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beranda