Ayyubiyah vs Utsmaniyah: Mendukung Kurdi dan Menghukum Turki, Politik AS Terbaru di Timteng


Amerika Serikat di akhir masa Donald Trump kembali memperkuat sanksi ekonomi ke Turki atas penggunaan sistem rudal pertahanan S-400 buatan Rusia.

Ini menjadi bagian dari politik terakhir AS di Timur Tengah di saat yang sama 'mengobok-obok' Suriah menggunakan 'mitra' mereka kaum Kurdi yerkuat YPG yang diyakini Turki sebagai cabang dari pemberontak PKK di dalam negerinya.

Jika dilihat sepintas terlihat bahwa AS sedang berusaha membatasi gerak 'Ottomanisme' dari rekan NATO nya Turki dengan membangkitkan kembali 'Ayyubisme' merujuk pada Dinasti Ayyubiyah yang pernah menjadi penguasa Timur Tengah di era Khilafah Abbasiyah pendahulu Khilafah Utsmaniyah.

Sebelumnya, bukan sebuah rahasia karena kebijakan brutal AS lah yang melahirkan ISIS yang pernah mengakui sebagai 'Khilafah' terakhir. Namun kalangan Kurdi 'Ayyubiyah' ini dapat mengalahkan ISIS di Timur Suriah sebagaimana Turki 'Ottoman' juga mengalahkan ISIS di utara Suriah.

Para pejabat di Turki menyebut sanksi AS atau politik AS ini sebagai sebuah kesalahan politik dan hukum. Hal itu mengingat bahwa Turki saat ini semakin populer khususnya di negara-negara Turkic Council seperti Azerbaijan.

Turki juga dilaporkan menjadi partner utama negara-negara Eropa kelas dua seperti Ukraina dan Georgia yang merasa ditinggalkan AS dan Eropa saat melawan agresi Rusia.

Di lain pihak, AS akan kehilangan mitra utamanya mengimbangi gerak Iran. Kalangan YPG/PKK dirasa belum mampu mengimbangi kekuatan geopolitik Iran yang semakin kuat di Irak, Yaman, Lebanon dan Suriah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beranda