Sebuah artikel menarik membahas kemampuan negara-negara Teluk untuk mempunyai industri pertahanan yang mandiri.
Apalagi dunia Arab, diprediksk akan terus menjadi 'daerah konflik' pertarungan beberapa kepentingan dunia.
Irak dan Suriah menjadi contoh bahwa ketergantungan dengan industri luar dengan mudah menjadi target invasi luar.
Berbeda dengan kasus Iran dan Israel yang sedikit mempunyai kemandirian teknologi.
Bahkan Yordania yang penduduknya lebih sedikit juga mempunyai industri dasar dalam negeri mereka.
Walau tak produksi jet, mereka bisa produksi pesawat kecil baling-baling.
Mereka tidak produksi tank yang istimewa, tapi paling tidak mampu untuk produksi kelas dua.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang punya kebijakan politik sebagai pengayom yang lain akan sangat berbahaya jika tidak mempunyai industri pertahanan gang mandiri.
Menjadi tidak lucu jika pemerintahan penyelamay Yaman/Houthi mempunyai kemampuan yang lebih.
Tidak ada komentar
Posting Komentar