Hal itu dia ungkapkan saat meresmikan konferensi pendahuluan tentang kebijakan publik, ekonomi, investasi dan keuangan di Libya di bawah slogan "Menuju identitas masa depan yang kokoh untuk ekonomi nasional" dengan partisipasi dan kehadiran delegasi dari kamar dagang Sabha, Zintan, Gharbia, Tripoli, Murzuq, Derna, Al-Bayda dan Misrata.
Dalam konferensi yang diadakan di Benghazi, Bashagha menekankan perlunya mengaktifkan peran swasta dan meningkatkan sektor perbankan untuk memajukan perekonomian nasional.
Selama konferensi yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang, Industri dan Pertanian Benghazi, Bashagha merujuk pada tantangan berat yang dihadapi Libya sehubungan dengan krisis ekonomi yang disaksikan seluruh dunia, serta keadaan stagnasi ekonomi yang terus berlanjut yang mengancam Libya.
Pemerintah Libya kembali terpecah menjadi dua antara versi Tripoli yang diakui dunia internasional dan versi Benghazi yang didukung oleh parlemen Tobruk.
Tidak ada komentar
Posting Komentar